INGIN KEMBALI

foto nostalgia siboro family

Ada satu hal yang membuatku ingin menjalin kembali masa yang lepas

Bilamana jiwa dan hati merajut rindu yang tak bertepi

Dan kutanya dimana kau tergelebar wahai puing puing peristiwa!!!!


Saat mataku tertuju pada selaur foto nostalgia
Saat itu aku berusaha menggapainya dalam angan dan ingatan
Kutemukan sejuta kisah bersama kasih yang tak kunjung memudar

Biarlah peluru peluru kisah itu menikam dengan suka suka
Saat senja di panongan membentuk ruang ruang rindu dalam bentaian pilu
Saat rindu dan aksaraku menuntunku untuk menbuat sajak pilu ,

Waktu itu kupahatkan pada senja kisah yang terbalut rindu
Waktu mulai memudar ditelan oleh kelapnya malam ,
Senja itupun berubah menjadi gelap
Rindu itu telah kembali dan kubisikkan pada angin malam apa kabar  wahai engkau yang ada bersamaku dalam kenangan.
Ada rindu yang seakan ingin kembali kemasa lalu bersama suka dan tawa
yang selalu menawan rasa!!!


Tangerang,9 april 2020

Daniel siboro

Suara Hati

Oleh : Daniel Siboro

Melintas dalam lika liku jalan
Letih menanti jawaban yang lekang oleh kepastian
Inilah suara hati mereka
Orang orang tanpa lelah yang resah,
mengucap serapah,,,,

Katanya ,
Kami adalah orang orang yang hidup menjajaki trotoar jalan
Materi menjadi Harga mati kehidupan
Terbunuh oleh keadaan atau terkapar dengan sejuta pejuangan
Apakah kami harus bersilang kaki menunggu senja tenggelam
Dihimpit gedung gedung tinggi dan pintu besi
Menikmati tawa yang mengindikasikan kebal dengan keadaan
intrik, politik menjadi alat mereka memanipulasi kepercayaan

Kami adalah orang orang terpinggirkan
Kami tak menginginkan belas kasihan
Kami hanya menuntut keadilan ……….

Kami adalah orang orang terpinggirkan
Kami tak menginginkan belas kasihan
Kami hanya menuntut keadilan…………


Rindu yang tak berterima

Kasihku..

Malam yang bisu ini membiarkan ku sendiri

Larut dalam tanyaku yang alfa

Rindu yang meragu

Apakah pundak tempat kepalamu bersandar kemarin sore adalah aku

Peluk hangatmu apakah buatku

Kasihku

Malam yang bisu ini sungguh menyusahkanku

Haruskah aku bahagia lagi pada senyummu yang paling ku kagumi

Kala rengek manjamu berhasil ku hiburkan

Setelah ku tau kamu bukanlah milikku

Sungguh ku ingin kau bahagia kasih

Walau ku tau cintamu pada dia yang dulu

Terlalu dalam untuk ku sentuh

Aku tak akan menuntut lagi membunuh rasa di dadamu

Kalau rindu tak berterima

Ku ikhlas beri pundakku

Walau hatimu bukanlah untukku

Dimanakah Letak Hatimu

Sedih

Dimanakah Letak Hatimu

Kepada ‘Y’ (2018)

Dimanakah letak hatimu

Duhai yang tak bermahkota tak ternama

Aku ingin membunuhmu seketika

Terlalu sakit virus rindu yang kau sebarkan

menjerat ku ke ujung tanduk tak berpengharapan

Dimanakah letak hatimu

Duhai yang kuingin serupa surga

Segala telah membiru, ku lupa dahaga menyiksa

Dan kini langkah kaki terbenam dalam lumpur , aku lumpuh kaku.

Kau siram juga dengan semen dengan batu.

Dimanakah letak hatimu

Duhai yang ku rindu

Bibir ku tak mampu berucap “aku cinta”

Namun hanya satu yang ku pinta

Aku ingin meneggelamkanmu dalam pelukku
Hingga menyatu, Membeku.

Dimanakah letak hatimu

Duhai..’Y’
Tak taukah kau aku sangat merindu.

Sekali ku dapat takkan ku melepasmu.

Dari persembunyian

Bagaimana mungkin aku mengatakannya,”tak usah kau ragu akan kata yang tak terungkapkan!”

Karena memang tak pantas untuk dipercaya,kau akan merana

Sebab bagaimana memupuk bunga tapi takut kena pupuknya.

Begitulah yang kurasa

Menghibur diri,dengan kata bahwa sesuatu yang terlalu dalam sulit untuk dinyatakan dalam angka-angka

Itu adalah tanda ke tidak sungguhan

Kini aku tak tau lagi bagaimana harus berkata

Bahagia menatapmu atau gelisah merindumu adalah kebingungan dalam pikirku

Bagaimana pun juga,takkan ku lupa letak titik-titik pada sketsa wajah mu

Sudah kuhapal betul,setidaknya itu yang ku punya

Mungkin besok akan ku perhatikan lagi,apakah ada bertambah tahi lalat mu?

Dari persembunyian,aku selalu mendoakan kebahagiaanmu

Puisi Durian Medan

 

Durian Medan

Rindu angin mendayu

Hingga menggelora di setiap siang dan malam

Di dalam sadar dan khayal

Diantara kerlip bintang

Merindu aroma dan rasa yang selalu menarik memaksa

Membuat air liur tiada berhenti menggoda

Rinduku durian medan

Dari ladang para petani tua

Dari pelosok dairi hingga langkat, dari Tapanuli tengah hingga selatan

Kau goreskan nama di dalam rasa

Dibalut duri-duri pupuk  cinta

Menanti musim mu adalah setiap hariku

Jika tiba musimmu, Maka menunggu gema bunyimu dimalam yang sepi adalah kegemaranku

Dan melahapmu pastilah kegemaranku.

Hahahaha…..

Saat ini aku ingin menyapamu durian medan…

Tetap Jaga buah mu dengan tameng yang kuat

Jangan kendorkan rasamu

Yang tinggi oksidan,serat serta kalium

Dan mengakarlah hingga jauh

Tinjulah batas diri, bergaul dengan langit

Tetaplah nama mu merasuk kedalam ingatan disetiap waktu

Maka, aku ingin durian medan bukan lagi hanya Kau….

Durian medan juga adalah kami

Yang memberi aroma dan rasa yang nikmat sepertimu

Yang akan melukiskan panorama di masa-masa ini

Sehingga layaklah kami disebut si Durian medan